“Tapi sekarang aku berpikir sampai di mana seseorang masih tetap wajar, walau ia sendiri tidak mendapatkan apa - apa. Seseorang mau berkorban buat sesuatu, katakanlah, ide - ide, agama, politik atau pacarnya. Tapi dapatkah ia berkorban buat tidak apa-apa.”
bunyi dari catatan seorang Soe Hok Gie. Saya bukan pengagum, hanya pembaca catatan - catatannya.
Ada sebuah kesamaan rasa dalam diri saya sekarang dengan Soe Hok Gie. Mendalami sebuah rasa yaitu keresahan.
Mencoba tidak mengikuti arus, tidak juga menjadi apatis
Akhir 2017 adalah sebuah Hegemoni
Yang lantang terus tenggelam. Ditenggelamkan oleh intrik para penguasa tidak tahan kritik!
Yaaaaaaa, saya lah yang lantang lalu perlahan hilang. Ditenggelamkan
Dimatikan secara perlahan
Dihilangkan dari dekatnya sebuah kesempatan untuk membuktikan
Mereka membangun sebuah Hegemoni
Memonopoli
Itu - itu saja yang mendapatkan kesempatan
Dibawa kemana - mana seperti Cihuahua dalam sebuah Hermes sosialita
Kondisi ini berlangsung hingga kini
Dengan hangat,
ESR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar